Prinsip Asesmen Kurikulum Merdeka
Prinsip Asesmen Kurikulum Merdeka! Banyak orang juga bertanya di pencairian google terkait dengan Prinsip asesmen apa saja?, Apa yang dimaksud dengan asesmen pembelajaran?, Apa yang dimaksud dengan kurikulum merdeka?, Assessment itu apa ya?
Sebagaimana kita ketahui bahwa, kurikulum Merdeka menjadi salah satu solusi pemulihan pembelajaran bagi guruan di Indonesia. Solusi ini diambil akibat kondisi guruan di Tanah Air yang mengalami ketertinggalan pembelajaran (learning loss) akibat pandemi Covid-19.
Pada dasarnya, pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang sebaiknya tidak dipisahkan. Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil pembelajaran murid.
Sebagaimana kita ketahui bahwa, kurikulum Merdeka menjadi salah satu solusi pemulihan pembelajaran bagi guruan di Indonesia. Solusi ini diambil akibat kondisi guruan di Tanah Air yang mengalami ketertinggalan pembelajaran (learning loss) akibat pandemi Covid-19.
Pada dasarnya, pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang sebaiknya tidak dipisahkan. Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil pembelajaran murid.
Prinsip Asesmen Kurikulum Merdeka
Oleh karena demikian, pada kesempatan ini admin blog juragandesa.id akan mengupas sisi asesmen atau penilaian dari prinsip dasarnya terlebih dahulu. Jadi, simak terus artikel tentang Prinsip Asesmen Kurikulum Merdeka agar bisa memahaminya!
Salah satu yang bisa dilakukan oleh guru adalah dengan melakukan asesmen di awal sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan rancangan pembelajaran. Murid pun dapat dilibatkan dalam proses asesmen seperti melalui penilaian diri, penilaian antarteman, refleksi diri, dan pemberian umpan balik antarteman.
Guru dalam hal ini perlu memberikan kejelasan pada murid mengenai tujuan asesmen di awal pembelajaran. Teknik dari asesmen yang beragam sendiri bisa digunakan sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Misal hasil dari asesmen formatif digunakan untuk umpan balik pembelajaran, sementara hasil dari asesmen sumatif digunakan untuk pelaporan hasil belajar.
Untuk itu, guru perlu menyiapkan waktu dan durasi yang cukup agar asesmen tidak hanya menjadi sistem penilaian semata, namun juga sebagai bagian dari proses pembelajaran. Hasil dari asesmen bisa digunakan oleh guru sebagai bahan penyusunan rencana tindak lanjut.
Selain penyajian laporan dalam bentuk yang mudah dimengerti, guru juga perlu memberikan umpan balik secara berkala kepada murid dan mendiskusikan tindak lanjutnya bersama-sama beserta orang tua.
Guru menggunakan hasil asesmen sebagai bahan diskusi untuk menentukan hal-hal yang sudah berjalan baik dan area yang perlu diperbaiki. Satuan guruan memiliki strategi agar hasil asesmen digunakan sebagai refleksi oleh murid, guru, tenaga keguruan, dan orang tua untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Demikianalah penjelasan tentang Prinsip Asesmen Kurikulum Merdeka. Satuan guruan bisa mengaplikasikan kelima prinsip tersebut pada kurikulum yang digunakan sebagai referensi. Informasi selengkapnya tentang pembelajaran dan asesmen dapat diakses dengan mengklik tautan di bawah ini. Semoga informasi ini bisa bermanfaat!
Oleh karena demikian, pada kesempatan ini admin blog juragandesa.id akan mengupas sisi asesmen atau penilaian dari prinsip dasarnya terlebih dahulu. Jadi, simak terus artikel tentang Prinsip Asesmen Kurikulum Merdeka agar bisa memahaminya!
- Asesmen Merupakan Bagian Terpadu
Salah satu yang bisa dilakukan oleh guru adalah dengan melakukan asesmen di awal sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan rancangan pembelajaran. Murid pun dapat dilibatkan dalam proses asesmen seperti melalui penilaian diri, penilaian antarteman, refleksi diri, dan pemberian umpan balik antarteman.
- Dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen
Guru dalam hal ini perlu memberikan kejelasan pada murid mengenai tujuan asesmen di awal pembelajaran. Teknik dari asesmen yang beragam sendiri bisa digunakan sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Misal hasil dari asesmen formatif digunakan untuk umpan balik pembelajaran, sementara hasil dari asesmen sumatif digunakan untuk pelaporan hasil belajar.
- Dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable)
Untuk itu, guru perlu menyiapkan waktu dan durasi yang cukup agar asesmen tidak hanya menjadi sistem penilaian semata, namun juga sebagai bagian dari proses pembelajaran. Hasil dari asesmen bisa digunakan oleh guru sebagai bahan penyusunan rencana tindak lanjut.
- Laporan bersifat sederhana dan informatif
Selain penyajian laporan dalam bentuk yang mudah dimengerti, guru juga perlu memberikan umpan balik secara berkala kepada murid dan mendiskusikan tindak lanjutnya bersama-sama beserta orang tua.
- Hasil asesmen digunakan sebagai bahan refleksi
Guru menggunakan hasil asesmen sebagai bahan diskusi untuk menentukan hal-hal yang sudah berjalan baik dan area yang perlu diperbaiki. Satuan guruan memiliki strategi agar hasil asesmen digunakan sebagai refleksi oleh murid, guru, tenaga keguruan, dan orang tua untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Demikianalah penjelasan tentang Prinsip Asesmen Kurikulum Merdeka. Satuan guruan bisa mengaplikasikan kelima prinsip tersebut pada kurikulum yang digunakan sebagai referensi. Informasi selengkapnya tentang pembelajaran dan asesmen dapat diakses dengan mengklik tautan di bawah ini. Semoga informasi ini bisa bermanfaat!
Penelusuran terkait
- tahapan dalam penyusunan asesmen kurikulum merdeka
- yang bukan merupakan prinsip asesmen kurikulum merdeka adalah
- prinsip-prinsip asesmen
- beberapa paradigma asesmen kurikulum merdeka
- prinsip kurikulum merdeka belajar
- prinsip asesmen paud
- model asesmen kurikulum merdeka belajar
- prinsip asesmen dan contohnya