Apa Itu Kurikulum Merdeka? Ini Pengertian & Prinsip Pembelajarannya
Apa Itu Kurikulum Merdeka? Ini Pengertian & Prinsip Pembelajarannya. Kurikulum Merdeka adalah salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum Merdeka didasarkan pada konsep merdeka belajar, yaitu memberikan kebebasan kepada siswa, guru, dan sekolah untuk menentukan metode, materi, dan evaluasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan potensi mereka.
Kurikulum Merdeka tidak menghapus kurikulum nasional yang sudah ada, melainkan memberikan fleksibilitas dan ruang kreatif bagi peserta didik dan pendidik untuk mengembangkan kurikulum lokal yang relevan dengan konteks dan tantangan zaman. Kurikulum Merdeka juga mengedepankan pendekatan holistik dan integratif dalam pembelajaran, yaitu menghubungkan antara pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk hidup bermartabat di abad 21.
Prinsip-prinsip pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut:
Kurikulum Merdeka tidak menghapus kurikulum nasional yang sudah ada, melainkan memberikan fleksibilitas dan ruang kreatif bagi peserta didik dan pendidik untuk mengembangkan kurikulum lokal yang relevan dengan konteks dan tantangan zaman. Kurikulum Merdeka juga mengedepankan pendekatan holistik dan integratif dalam pembelajaran, yaitu menghubungkan antara pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk hidup bermartabat di abad 21.
Prinsip-prinsip pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut:
- Siswa sebagai subjek belajar, bukan objek belajar. Siswa diberdayakan untuk menentukan minat, bakat, dan tujuan belajar mereka sendiri, serta berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
- Guru sebagai fasilitator belajar, bukan penyampai informasi. Guru membimbing, mendampingi, dan memberikan umpan balik kepada siswa dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan, serta mendorong siswa untuk belajar mandiri dan kolaboratif.
- Sekolah sebagai komunitas belajar, bukan tempat belajar. Sekolah menjadi tempat yang kondusif untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide antara siswa, guru, orang tua, dan masyarakat, serta memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar.
- Pembelajaran sebagai proses berkelanjutan, bukan kegiatan terbatas. Pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam kelas dan pada waktu tertentu, melainkan sepanjang waktu dan di mana saja. Pembelajaran juga tidak hanya berfokus pada hasil akademik, melainkan pada pengembangan diri secara menyeluruh.
- Literasi dasar (membaca, menulis, berhitung)
- Literasi digital (menggunakan teknologi informasi dan komunikasi)
- Literasi finansial (mengelola keuangan pribadi dan bisnis)
- Literasi sosial (berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain)
- Literasi budaya (menghargai keberagaman dan toleransi)
- Literasi lingkungan (menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup)
- Literasi kewarganegaraan (mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga negara)
- Literasi kesehatan (menjaga kesehatan fisik dan mental)