Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Tentang Postingan Saya Di Grup Literasi

Pertama, itu FIKSI.

Jadi saya tak bertanggungjawab bila imajinasi pembaca bisa menghubungkan ini ke kisah nyata, lalu mulai menebak-nebak produk dalam dalam cerita. Karena jujur produk itu cuma gabungan BEBERAPA produk yang overclaim. Saya hanya ingin bikin mudah dimengerti, bahwa skema ini selalu berulang: di anggap sakti, lalu dua atau tiga tahun sudah hilang ditelan bumi.

Kedua,

Banyak yang bilang "salut" kalau saya terlalu berani. Saya rasa kata Salut disini mengalami pergeseran makna menjadi "nekat."

Kenapa saya berani?

Itu kembali ke poin pertama, namanya juga fiksi.

Trus, kalau udah banyak yang terlanjur menafsirkan berbeda, apa saya tak takut "mengganggu" penggiat MLM, lalu diserang mereka.

Saya jawab enggak, karena saya lebih kasihan dengan nasib orang-orang seperti "Bu Imah" dalam cerita. Kalian bisa cek sendiri di kolom komentar, begitu banyak korban dari orang menengah kebawah.

Kalau bisa penggiat MLM, sasarannya jangan kaum menengah kebawah please. Kalau nanti produk kalian gak mujarab, apa gak kasian, mereka ngutang sana sini?

Lah upline dapat award. Yang downline malah dapat utang, padahal buru-buru mereka pengen dapat tiket ke luar negeri, mereka padahal cuma pengen sembuh.

Gak takut rusak pertemanan?

Gak, justru ini menyaring pertemanan. Yang mana tulus, yang mana ada tujuan lain. Kalau cuma mau berteman karena motivasi bisnis, ya lebih baik saya kasih tau dari awal biar mereka tak terlalu berharap.

Satu lagi.

Yang gak takut bikin cerita tersebut adalah, karena saya yakin Rezeki dari Tuhan tak ada yang bisa menahannya, apalagi tulisan saya.

Kecuali kalian gak yakin hal itu.

Toh saya lihat ada juga kok penggiat MLM yang benar-benar baik dalam bermuamalah. Gak maksa, gak overclaim seolah produknya sakti mandraguna. Dan saya apresiasi itu, karena kenal beberapa. Baik banget bahkan.

Tabik!

Semoga rezeki mereka dilancarkan, dilimpahkan dari pintu manapun, baik dengan, atau tanpa MLM.

Sumber: Facebook Safrina Syams